OBAT
DALAM OLAHRAGA
Oleh.
Aris priyanto
Pemerintah dalam usahanya memasyarakatkan olahraga dan
mengolahragakan masyarakat tampaknya pada tahun-tahun belakangan ini kelihatan
sekali hasilnya. Di lapangan-lapangan maupun di jalan-jalan setiap pagi hari
terutama hari minggu dan juga pada sore hari terlihat banyak orang yang
berlari-lari, berjalan jalan, senam dan sebagainya. Hal itu dilakukan bertujuan
untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, untuk mengurangi angka kesakitan dan
untuk meningkatkan kualitas hidup. Menang sudah banyak bukti ilmiah yang
menunjukkan bahwa olahraga yang dilakukan secara teratur dapat meningkatkan
kesehatan dan mengurangi penyakit. Jadi salah satu alasan berolahraga adalah
meningkatkan kesehatan dan dengan demikian meningkatkan kualitas hidup.
Biasanya olahraga sekaligus dikatikan dengan relaksasi dan rekreasi dalarn
berbagai bentuk permainan, seperti sepakbola, tenis, bulu tangkis, tenis meja
dan sebagainya.
Permainan olahraga yang tadinya digunakan untuk rekreasi,
dewasa ini banyak berubah karena sifat manusia yang kompetitif dan agresif.
Jadi segi lain berolahraga sekarang ini dikaitkan dengan prestasi dan prestise
individu, perkumpulan ataupun negara. Dalam pertandingan internasional, seperti
Olimpiade dan berbagai pertandingan dalam kejuaraan dunia lainnya. Maka jumlah
medali emas yang dikumpulkan oleh olahragawan suatu negara sangat menentukan
prestasi negara tersebut. Dan olahraga juga merupakan alat politik.
Akibat dari semua hal tersebut di atas dapat dikatakan bahwa
umumnya negara-negara di dunia menaruh minat besar pada peningkatan pretasi
olahragawannya. Untuk ini, maka di berbagai negara telah didirikan pusat
penelitian olahraga. Dan para ilmuwan melakukan penelitian dasar dan terapan
untuk mempelajari faktor-faktor yang dapat meningkatkan prestasi olahragawan.
Di bidang industri juga tidak ketinggalan dan menciptakan berbagai peralatan
untuk melatih secara lebih efisien otot-otot tertentu sehingga prestasi para
olahragawan terus meningkat.
Dalam usaha meningkatkan prestasi ini, selain peningkatan
pemberian zat-zat bergizi dan vitamin-vitamin, juga telah dipergunakan
berbagai obat. Obat adalah zat yang terutama dipakai untuk mendiagnosis,
mencegah dan menyembuhkan secara kasual atau secara simptomatis berbagai macam
penyakit. Adapun aspek lain penggunaan obat, ialah untuk meningkatkan kemampuan
mental dan fisik olahragawan.
Sejak dahulu kala olahragawan yang mengejar prestasi telah
berusaha untuk menggunakan berbagai ramuan untuk meningkatkan prestasinnya.
Pada abad ketiga sebelum Masehi, olahragawan Yunani memakan jamur untuk
meningkatkan prestasi mereka. Kemudian pada abad ke-19 olahragawan berbagai
negara telah berusaha meningkatkan prestasi mereka dengan menggunakan kafein,
strikhnin, alkohol, nitrogliserin, ether dan bahkan opium. Manfaat yang mereka
harapkan dengan minum obat tersebut adalah peningkatan kekuatan fisik,
penurunan kecepatan rasa lebih dan penambahan daya tahan, pencegahan rasa cemas
yang dapat mengganggu tidur dan prestasi, peningkatan daya konsentrasi, dan peningkatan
sikap agresif dalam kompetisi. Tetapi sejak dahulu penggunaan zat kimia untuk
meningkatkan prestasi dianggap tidak etis. Walaupun telah dibuat berbagai
peraturan keras dan pemeriksaan laboratorium yang ketat untuk mencegah
penggunaan obat dalam olahraga, tetapi penyalahgunaan obat dalam olahraga tidak
dapat dicegah seratus persen.
Karena pengunaan obat dalam olahraga dilarang, maka
penelitian-penelitian mengenai pengaruh obat terhadap prestasi berbagai cabang
olahraga jarang ditemukan dalam kepustakaan. Penelitian-penelitian yang
dilakukan pada umumnya mempunyai rancangan percobaan yang kurang cermat,
sehingga kebenaran hasilnya diragukan.
Dewasa ini obat yang paling sering dipakai oleh para
olahragawan dapat disebutkan dalam uraian berikut:
1. Pengertian Obat Dalam Olahraga
Olahraga selain untuk meningkatkan kesehatan, dewasa
ini banyak dipergunakan untuk meningkatkan prestise suatu negara. Dalam usaha
supaya prestasi para olahragawan terus meningkat, maka selain latihan yang
berat dan teratur, serta suapan makanan yang bergizi, juga kadang-kadang
terjadi penyalahgunaan obat oleh para olahragawan.
Adapun obat-obat yang sering dipakai adalah sebagai
berikut :
a. Obat perangsang susunan sarat
pusat.
b. Obat steroid androgen anabolik.
c. Obat penenang.
d. Obat analgetik.
e. Obat beta-blocker.
f. Vitamin dan mineral.
g. Doping.
Kemudian yang dimaksud dengan
pengertian obat dalam olahraga adalah pemberian kepada, atau pemakaian oleh
seorang olahragawan yang bertanding, suatu zat asing atau zat fisiologis dengan
jumlah yang tidak wajar dengan jalan atau cara apapun, dengan tujuan khusus
untuk meningkatkan kemampuan seorang olahragawan secara tidak jujur, dalam
pertandingan.
Jadi pemakaian obat untuk
meningkatkan prestasi dalam olahraga merupakan hal yang tidak etis dan karena
itu tidak dibenarkan.
Amfetamin dan obat-obat sejenis
telah dibuktikan dapat meningkatkan prestasi. Hal ini mungkin disebabkan karena
amfetamin meningkatkan motivasi, kewaspadaan (alertness) dan kecepatan
koordinasi. Peranan steroid androgen anabolik dalam meningkatkan kekuatan dan
besarnya otot masih kontroversial. Dari penelusuran kepustakaan, terdapat
kecenderungan bahwa hormon steroid androgen anabolik tidak meningkatkan
prestasi olahragawan terutama dalam cabang angkat besi, lempar lembing,
berenang maupun cabang-cabang olahraga lainnya. Mengingat bahwa obat steroid
androgen anabolik ini dapat menimbulkan kerusakan hati pada pemakai jangka lama
dengan dosis tinggi, maka perlu dilakukan pendidikan terhadap para pelatih,
olahragawan maupun masyarakat umum agar tidak memakai obat ini. Obat-obat
lainnya seperti obat penenang, obat beta blocker, vitamin dan mineral
kadang-kadang dipakai dalam keadaan-keadaan tertentu oleh para olahragawan
tersebut. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan secara rinci hal-hal tersebut di
atas.
2. Obat Perangsang Susunan Syaraf Pusat
Di antara
berbagai obat perangsang, maka amfetamin dan metamfitamin yang paling banyak
disalahgunakan. Obat ini dapat meningkatkan kecepatan dan daya tahan
(endurance) tubuh.
Penelitian
mengenai obat-obat yang dapat meningkatkan kemampuan fisik dan mental, yang
sekaligus juga menambah daya tahan tubuh terhadap kelemahan mulai banyak
menarik perhatian sejak perang dunia kedua. Obat semacam itu akan sangat
bermanfaat untuk prajurit-prajurit di medan perang. Sebab dalam peperangan
mereka membutuhkan obat yang dapat mengurangi rasa lelah, rasa ngantuk,
menambah semangat dan keberanian serta kemampuan fisik dan mental. Jockey kuda,
pegulat dan petinju juga telah memanfaatkan efek anoreksi obat ini untuk
mengurangi berat badan mereka sebelum pertandingan. Karena efek
bronkodelatasinya, maka obat-obat sejenis amfetamin seperti efedrin telah
menarik minat perenang-perenang. Walaupun masih ada orang-orang yang meragukan
efektivitas amfetamin, tetapi sebagian besar ilmuwan sekarang mengakui bahwa
amfetamin memang dapat meningkatkan prestasi.
Penelitian
sistematis dan ekstensif telah dilakukan dan dilaporkan pada tahun 1959 oleh
seorang psikolog Smith dan seorang ahli anestesia farmakologi terutama Becher.
Mereka telah diberi tugas oleh "Committe on Amphetamine Drugs and
Athletes, American redical Association" untuk meneliti efek amfetamin
terhadap prestasi olahragawan. Pada waktu itu rupanya masih banyak
dipertanyakan mengenai peranan amfetamin terhadap prestasi olahragawan,
sehingga perlu sekali dijawab dengan penelitian ilmiah. Hasil penelitian mereka pada tiga
kelompok olahragawan yang terlatih, yaitu perenang, pelari dan pelempar
lembing, menunjukkan perbaikan prestasi secara konsisten.
Smith dan Beccher dalam penelitian
lain mengenai pengaruh amfetamin terhadap perasaan subjektif, melaporkan bahwa
amfetamin menimbulkan rasa reoved-up; orang merasakan lebih energik, seperti
kelebihan tenaga, dan menjadi lebih alert. Perubahan sikap mood ini merupakan
faktor yang memperbaiki prestasi. Dalam penelitian ini jelas terbukti bahwa
memang amfetamin dapat meningkatkan prestasi olahragawan. Tetapi karena yang
dipertandingkan adalah kemampuan-kemampuan alamiah fisik, mental ketekunan,
keuletan dan daya tahan tubuh para olahragawan, dan bukan kemampuan obatobat
terhadap prestasi olahragawan, maka penggunaan amfetamin dalam olahraga
dilarang.
Selanjutnya perlu diuraikan,
bagaimana tubuh beraksi terhadap amfetamin? yaitu sebagai berikut :
a. Perubahan
pertimbangan.
Pemakai amfetamin hampir selalu beranggapan bahwa penampilannya lebih
baik daripada yang sebenarnya. Mereka kehilangan kemampuan untuk mengambil
keputusan dengan cepat.
b. Peningkatan kerentanan terhadap
cedera.
Karena amfetamin mengurangi kepekaan terhadap rasa sakit, para pemakai
obat tersebut tidak mengacuhkan rasa sakit suatu sistem peringatan alamiah.
Akibatnya sobek otot, kejang otot, dan keseleo. Banyak kematian karena sengatan
panas disebabkan secara langsung oleh pemakaian amfetamin.
c. Waktu pemulihan lebih lama.
Pemain sepak bola yang memakai amfetamin masih tetap menderita pada hari
selasa setelah suatu pertandingan yang diadakan pada hari sabtu.
Pelari jarak jauh yang menggunakan obat ini masih menderita nyeri otot
sampai satu minggu setelah mengikuti pertandingan. Pada hal waktu pemulihan
yang normal: Tiga hari.
d. Gejala-gejala
Pemakai amfetamin menjadi gemetar seperti pecandu alkohol dan sering
menderita sakit kepaladan gangguan lambung. Jantung mereka berdenyut lebih
cepat dan kadang-kadang tidak teratur dan yang terakhir dapat menyebabkan
kematian.
e. Perubahan suasana hati.
Pemakaian amfetamin menjadi agresif bersikap bermusuhan dan hiperaktif (
= aktif berlebihan). Inilah sebabnya mengapa mereka disebut "berkualitas
lebih tinggi". Bila efek obat hilang, timbul depresi.
f. Menimbulkan
ketergantungan.
Amfetamin menimbulkan ketergantungan, tetapi bukan
kecanduan. Bila seorang pemakai amfetamin menghentikan kebiasaannya, ia tidak
dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya, tidak dapat bekerja, dan tidak
dapat berhubungan dengan baik dengan orang lain. Jadi, pemakai amfetamin
tersebut mempunyai kebutuhan psikologis untuk memakai obat ini lagi. Bila makin
sering dipakai, efektivitas obat tersebut menjadi makin kecil. Oleh karena itu,
ada kecenderungan kuat untuk mamakai obat ini secara terus-menerus dengan dosis
yang makin lama makin besar. Dosis yang makin ditinggikan tersebut dapat
menyebabkan efek sampingan yang lebih serius dan bahkan kematian.
3. Obat
Steroid Androgen Anabolik
Dalam dunia olahraga pada umumnya
kekuatan otot dan daya tahan badan (endurance)
merupakan faktor penting untuk meningkatkan prestasi, misalnya dalam olahraga
angkat besi, gulat, tinju, lari marathon dan lain-lain. Kedua faktor di atas
dapat ditingkatkan dengan latihan-latihan teratur yang telah dikembangkan
secara ilmiah untuk setiap jenis olahraga. Seperti diketahui anabolik steroid
banyak dipakai oleh atlet angkat besi dan binaraga. Yang banyak dipakai adalah
hormon pria sintesis, yaitu testosteron.
Testosteron dalam badan pada garis
bersanya mempunyai dua khasiat, yaitu khasiat androgenik dan khasiat anabolik.
Khasiat androgenik dari testosteron ialah peranannya pada pertumbuhan,
pengembangan dan pemeliharaan jaringan reproduksi dan kejantanan pada pria.
Sedangkan khasiat anabolik adalah menstimulir sintera protein dan pertumbuhan
pada umumnya di dalam badan.
Dari khasiat anaboliknya ini para
binaragawan dan atlet angkat besi memanfaatkannya. Derivat Testosteton yang
dipakai oleh para atlet biasanya yang mempunyai khasiat lebih kearah anabolik
dari pada ke androgenik. Dengan menggunakan anabolik steroid tadi diharapkan
pertumbuhan pada umumnya menjadi lebih baik.
Kemudian ada suatu pertanyaan, apakah benar homon anabolik dapat
meningkatkan prestasi para pemakainya? Pertanyaan ini perlu diteliti secara
ilmiah, Ryan telah mempelajari semua penelitian sampai tahun 1977 mengenai hal
ini dan hasilnya telah dilaporkan dan ia telah menemukan 25 laporan hasil
penelitian; ruang lingkup atau peneliti itu ialah mengenai efek steroid
androgen anabolik terhadap orang dewasa laki-laki, terhadap kekuatan fisik dan
terhadap konsumsi oksigen maksimum (VOZmax).
Dari 25 laporan tersebut, 12
diantaranya ditemukan hasil yang positif, sedang 13 diantaranya ditemukan hasil
yang negatif.
Sebagai kesimpulan dapat dikatakan
bahwa walaupun hasil ke-25 penelitian kelihatannya kontroversial, tetapi
dilihat dari kualitas kedua kelompok hasil penelitian. Ryan lebih condong
menyimpulkan bahwa seroid androgen anabolik tidak meningkatkan kekuatan maupun
besar otot pada olahragawan pria. Penambahan berat badan secara umum yag
dilaporkan disebabkan karena retensi garam dan air oleh steroid androgen
anabolik.
Pemberian hormon steroid ini pada
pria dewasa menurunkan sekresi testosteron dan gonadofropin. Jumlah pesrma
menurun rata-rata sampai 27% dari kontrol dan pada 3 orang terjadi azoospermia
: Sperma yang motil menurun sampai 30% dan persentase sperma dengan kepala
amorf meningkat saai 100%.
Perubahan fungsi hepar ditemukan
pada 80%. Juga ditemukan cholestasis pada pemeriksaan histologis. Kasus kertama
karsinoma kepatoseluler yang dihubungkan dengan penggunaan stereod androgen
anabolik dilaporkan pada tahun 1965.
Mengingat efek samping bahaya
kerusakan hepar (hati) dan kemungkinan timbulnya karsinoma hepatoseluler
(kanker hati) yang fatal pada pemakaian jangka lama dalam dosis tinggi, maka
perlu dilakukan pendidikan kepada para olahragawan, pelatih dan masyarakat umum
untuk tidak memakai steroid androgen anabolik.
Selanjutnya di bawah ini akan
diinformasikan pernyataan sikap dari American
College of sports Medicine mengenai pemakaian Steroid Androgen
Anabolik oleh para atlet. Berdasarkan penelitian yang luas pada kepustakaan
dunia dan analisis yang teliti terhadap klaim yang mendukung dan menentang
keefektifan steroid anabolik androgenik dalam meningkatkan prestasi fisik
manusia, America College of Sports Medicine menyatakan sikapnya sebagai
berikut:
a. Pemberian steroid anabolik
androgenik pada orang sehat yang berumur di bawah 50 tahun dalam dosis terapi
yang disetujui secara medis, seringkali tidak menimbulkan kemajuan yang berarti
dalam kekuatan, daya tahan aerobik, massa otot tubuh, atau berat badan.
b. Tidak ada bukti ilmiah yang
meyakinkan bahwa steroid anabolik androgenik dalam dosis yang sangat besar
dapat membantu ataupun menganggu prestasi atletik.
c. Pemakaian steroid anabolik androgesik oral
(melalui mulut) (derivat testosteron dengan alkilasi pada Cl7) untuk
waktu lama, telah menyebabkan penyakit hati pada beberapa orang. Beberapa kelainan
ini agaknya reversibel (dapat pulih kembali) dengan menghentikan pemakaian obat
tersebut, tetapi yang lainnya tidak.
d. Pemberian steroid anabolik
androgenik pada pria dapat mengakibatkan pengurangan ukuran dan fungsi buah
zakar dan menurunkan produksi sperma. Meskipun efek-efek ini agaknya masih
reversibel pada pemakaian steroid dosis kecil untuk waktu singkat,
reversibilitas efek dosis besar yang diberikan untuk waktu lama masih belum
jelas.
e. Usaha yang serius dan
terus-menerus harus dilakukan untuk mendidik para atlet pria dan wanita,
pelatih, ahli pendidikan fisik, dokter dan masyarakat umum mengenai efek
steroid anabolik androgesik yang tidak tetap dalam meningkatkan prestasi fisik
manusia dan bahaya potensial pemakaian bentuk tertentu dan zat-zat ini,
terutama dalam dosis besar, untuk waktu lama.
Berikut akan
diuraikan efek samping steroid anabolik sebagai berikut, terutama efek terhadap
tubuh :
a. Kerusakan
hati (hepatitis).
b. Dapat
menyebabkan kanker hati.
c. Menyebabkan
atrofi (mengecilnya ukuran) buah zakar.
d. Menyebabkan
perdarahan dari saluran cerna.
e. Memperbesar
kemungkinan terjadinya serangan jantung di kemudian hari.
f. Dapat menyebabkan sterilisasi untuk sementara
waktu. Hampir 100% pria yang menggunakan steroid anabolik selama lebih dari
delapan minggu, mengalami penurunan jumlah sperma. Maskulinisasi wanita dengan
merangsang pertumbuhan rambut pada muka, tungkai dan perut.
g. Menyebabkan
atau memperbesar jerawat.
h. Membuat
suara menjadi parau dan serak.
i. Menghentikan
pertumbuhan pada alet muda.
Gejala-gejalanya :
a. Peningkatan
atau penurunan gairah seksual.
b. Pingsan
dan pusing.
c. Sakit
kepala.
d. Kelesuan.
e. Agresif.
Hasil pemeriksaan laboratorium :
a. Meningkatkan
kadar lemak di dalam aliran darah, memperbesar kemungkinan menderita serangan
jantung.
b. Meningkatkan tekanan darah.
c. Kadang-
kadang menyebabkan fungsi hati menjadi tidak normal.
d. Menyebabkan peningkatan gula darah
secara tidak normal.
4. Obat
Penenang
Obat penenang kadang-kadang
dipahami untuk mengatasi ketegangan supaya dapat tidur sebelum bertanding atau
pertandingan. Dengan istirahat yang cukup maka prestasi dapat menjadi lebih
baik. Sampai sekarang agaknya belum ditemukan laporan yang melarang permakaian
obat penenang sebelum bertanding. Tentunya dalam hal ini perlu dipakai obat
penenang yang efeknya singkat, sehingga tidak menjadikan penurunan prestasi
karena masih merasa ngantuk dann lemas.
5. Obat
Analgetika
Obat analgetika seperti salisilat
dan anti radang non steroid/obat anti sematik kadang-kadang juga dipakai oleh
para olahragawan dalam usaha mengurangi rasa nyeri otot atau sendi.
Dalam olahraga sepak bola atau
olahraga lain di mana selama pertandingan dapat terjadi cedera karena tabrakan
sering dipakai obat anestetik lokal dalam bentuk "spray" untuk secara
cepat menghilangkan rasa nyeri.
6. Obat Beta-Blocker
Obat beta-blocker "Oxprenoiol" pernah
dicoba efeknya terhadap susunan saraf pusat dan sistem kordiovaskuler pada
olahraga menembak. Obat tersebut mengakibatkan tekanan darah dan denyut nadi
tidak akan bertambah pada stress.
Hasil penelitian ANTAL & GOOD menunjukkan bahwa
pemberian 40 - 80 mg oxprenolol sebelum pertandingan memperbaiki ketepatan
menembak secara bermakna. Namun efek samping obat tersebut perlu
dipertimbangkan masak-masak.
7. Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral merupakan
bahan penting untuk mempertahankan fungsi metabolisme normal. Umumnya vitamin
dan mineral tidak dibentuk di dalam badan sehingga harus didapat dari luar.
Orang sehat yang makanannya bermutu baik, sudah mendapat vitamin dan mineral
yang cukup.
Vitamin dan mineral sangat penting
bagi penampilan dan bahkan bagi kehidupan para olahragawan. Karenanya,
kekurangan vitamin dan mineral dapat mengganggu penampilan mereka. Vitamin dan
mineral secara alamiah merupakan suatu substansi yang terdapat dalam makanan.
Tetapi tidak jarang pula pada waktu makanan dimasak atau disimpan, vitamin tadi
rusak atau hilang. Yang perlu ditekankan disini, agar atlet mendapat kekuatan
dan energi yang diperlukan, dibutuhkan makanan yang optimal.
Di dalam badan,
substansi-substansi ini tercampur satu sama lain dan bersama enzim-enzim di
dalam badan mengalami proses biokemis untuk mengubah makanan menjadi bahan
bakar. Maka untuk memperbaiki penampilan pada atlet, dibutuhkan kerjasama
antara vitamin dan mineral tadi. Jadi tidak mungkin vitamin berkerja sendiri.
Di
bawah ini akan diuraikan berbagai vitamin, sebagai berikut :
a. Vitamin A
Sudah menjadi kenyataan bahwa protein sangat penting untuk
membangun dan memperbaiki selsel, jaringan dan organ-organ dalam tubuh atlet.
Vitamin A sangat penting artinya dalam proses mengabsorbsi protein.
Salah satu fungsi dari hati adalah menyusun asam amino, yang
baru saja dicerna menjadi molekul-molekul protein, untuk dikirimkan ke seluruh
tubuh. Jika tubuh kekurangan VitaminA, ternyata proses ini akan terganggu,
sehingga atlet berkurang kemampuannya untuk membangun dan memperbaiki jaringan.
Termasuk dalam hal ini tulang, yang sangat besar artinya bagi atlet.
Vitamin A berasal dari 2 macam sumber yaitu :
1) Dari
sayur-sayuran dan buah-buahan yang hijau atau kuning, seperti misalnya:
belewah, semangka, wortel, kangkung, bayam, buncis, dan lain-lainnya.
2) Dari bahan
makanan yang berasal dari binatang, seperti misalnya: telur, minyak ikan, jeroan.
Dari penelitian ternyata, jika kita
makan protein banyak, lebih baik kita menambah pula makanan Vitamin A.
Ternyata kebutuhan akan Vitamin
berbeda-beda untuk suatu kapasitas penampilan fisik tertentu. Vitamin A
terbukti memegang peranan terhadap jaringan jaringan pengikat. Kekurangan
Vitamin A dapat menyebabkan gangguan pada metabolisme hormon sex dan
mempengaruhi atrofi (mengecilnya) kelenjar adrenal. Karena sangat pentingnya
kelenjar adrenal ini, tentu saja kekurangan Vitamin A akan mempengaruhi penampilan
yang maksimal, dan kebutuhan Vitamin A, ternyata akan naik sampai 2 kali dosis
biasa, yaitu 3 - 4 mg/hari.
Di samping ituVitamin A mempunyai
khasiat khusus pula terhadap epithelium yang berfungsi sebagai pelindung.
Dengan demiki an, sudah tentu vitamin ini sangat penting bagi pembalap sepeda
dan atlet dayung untuk mencegah terjadinya bisul-bisul kecil (ferumulosis) yang
sering dialami olahragawan di kedua cabang ini. Namun pengaturan makanan yang
normal tidak perlu dikhawarkan terjadinya kekurangan Vitamin A.
b. Vitamin B Kompleks
Kelompok vitamin ini sangat penting artinya, berguna untuk
memelihara fungsi saraf yang normal dan penting pula untuk mengubah makanan
menjadi energi di dalam tubuh.
Dari hasil penelitian ternyata, kebutuhan akan Vitamin B Kompleks
akan naik jika kita melakukan latihan olahraga yang keras. Semakin banyak
latihan-latihan yang dilakukan dan cedera-cedera yang didapat, makin banyak
pula kebutuhan akan Vitamin B Kompleks.
Penampilan fisik jelas akan menurun pada orang-orang yang mengeluarkan
banyak energi, seperti misalnya berolahraga. Padahal pemasukan Vitamin B
Kompleks hanya sedikit caja.
Vitamin Bl (Thiamine)
Vitamin ini sangat bermanfaat bagi proses oksidasi dalam sel
di mana gula diubah menjadi energi. Dari penelitian-penelitian ternyata,
thiamine sangat penting artinya dalam pemberian energi pada otototot jantung.
Semakin banyak kita makan karbohidrat, semakin banyak pula thiamine yang
dibutuhkan untuk mengadakan metabolisme. Sumber Vitamin B1 misalnya:
padi-padian dan sayuran.
Vitamin
B2 (Riboflavin)
Bila Vitamin Bl bermanfaat untuk menggarap
karbohidrat, maka Vitamin B2
terlibat pada proses mengubah lemak menjadi energi dan protein menjadi sel-sel
pertumbuhan. Jaringan yang rusak dan jaringan yang baru, keduanya memerlukan
riboflavin yang cukup untuk pembentukan dan perbaikan. Antibiotik dan alkohol
merupakan perusak riboflavin. Sumber Vitaman Bz misalnya terdapat
dalam sayur-sayuran yang hijau dan padi-padian.
Vitamin
B3 (Niacin)
Niacin sangat penting bagi para atlet karena niacin mampu
melebarkan pembuluh-pembuluh darah dan memperbaiki transport oksigen (O) ke
dalam badan. Juga niacin membantu enzim memecahkan karbohidrat pada beberapa
tahap di dalam badan untuk membentuk energi. Sumber niacin antara lain daging,
ikan, daging ayam, dan kacang tanah.
Vitamin B5
(Asam Pantotenat)
Sering pula disebut vitamin antistress. Vitamin B5 mempunyai kemampuan untuk
mempertahankan kelenjar adrenalin agar tetap kuat. Kelenjar ini menghasilkan
kortison dan senyawa steroid yang lain yang mengatur banyak macam fungsi
metabolisme dan dapat menjaga kemampuan badan melawan stres. Stres yang
sederhana, seperti misalnya latihan olahraga menggunakan asam pantotenat dalam
jumlah yang besar. Dari penelitian, vitamin B5 ini sangat erat hubungannya dengan daya tahan
(endurance) dan ketahanan tubuh pada udara dingin. Sumber vitamin B5 antara lain : Jeroan,
Kuning telur, biji bunga matahari.
Vitamin B6
Sangat penting dalam perubahan glikogen dalam hati dan otot
menjadi energi. Juga membentuk enzim yang megatur asxecbse dan penggunaan asam
amino, komponen dari protein. Makin banyak protein yang kita makan, makin
banyak pula kebutuhan akan Vitamin B6. Perlu diingat
banyak obat-obat Steroid meusal B6. Makanan yang banyak
mengandung vitamin B6 antara lain : Hati, Daging ayam, Ikan,
Padi-padian, kacang-kacangan mentah, Pisang.
c. Vitamin C
Dari penelitian ternyata, atiet yang dalam makanannya kurang
vitamin C lebih cepat mengalami kelemahan dibanding yang tidak mengalami
kekurangan vitamin C.
Vitamin C membantu otot-otot menggunakan asam lemak sebagai
sumber energi. Oleh karena itu vitamin inipun membantu penghematan penggunaan
glikogen dan berarti mempertinggi daya tahan (endurance). Selain itu, vitamin C
menghemat pembentukan asam laktat dalam otot yang dapat menyebabkan kelelahan.
Vitamin C juga membantu badan menggunakan oksigen, dan pada
waktu yang sama melindungi vitamin-vitamin yang lain dari efek yang merugikan
dari oksigenisasi. Juga membantuk absorbsi zat besi, suatu mineral yang berguna
pada pembentukan energi.
Fungsi primer dari vitamin C adalah sebagai partnerbiokemis
pada pembentukan dan pemeliharaan jaringan kolagen. Kolagen meningkat
otot-otot, tendo, ligamen tulang-tulang dan organ-organ lain di seluruh badan,
dan memberikan kekuatan serta bentuk pada bagian badan itu.
Vitamin C, karena erat hubungannya dengan kolagen, maka dapat
membantu mempercepat penyembuhan cedera olahraga. Seperti halnya asam
pantotenat, vitamin C juga ikut membantu fungsi kelenjar adrenalin dan
melindunginya terhadap stres.
Tetapi, stres dapat dengan cepat menghilangkan suplai vitamin
yang larut dalam air. Demikian juga steroid, aspirin dan juga merokok.
Orang-orang yang aktif bergerak harus selalu mempunyai cadangan Vitamin C yang
cukup. Sumber yang baik dari vitamin C adalah buah yang segar dan sayuran.
Dari hasil penelitian, ternyata vitamin C dalam bentuk al
ami, misalnya dalam bentuk orange juice, jauh lebih baik dari pada bentuk
sintetiknya.
Kebutuhan akan vitamin C paling tinggi adalah pada penampilan
yang memerlukan daya tahan (endurance) pada temperatur tinggi. Karena vitamin
ini tak dapat disimpan di dalam badan, maka penggunaannya yang cukup secara
teratur sangat diperlukan.
d. Vitamin E
Vitamin E mempertinggi fungsi kordivaskuler (Jantung dan
peredaran darah) dan menyebabkan pembuluh-pembuluh darah yang kecil itu
mengembang. Dengan demikian menaikkan suplai darah dan sari-sari makanan pada
anggota gerak.
Vitamin E juga melindungi jaringan otot dan hubungannya
dengan saraf dari proses oksigenisasi. Lagi pula dapat menyebabkan jaringan
pada pada anggota gerak dapat menggunakan oksigen lebih sedikit, sehingga
sangat membantu endurance. Faktor ini sangat penting artinya jika kegiatan
olahraga dilakukan di tempat yang oksigennya tipis, yaitu tempat yang tinggi.
Sumber vitamin E antara lain adalah : benih gandum, padi-padian, kedelai,
kacang-kacangan.
Dari penelitian ternyata pula, vitamin E alami lebih banyak
khasiatnya dari pada bentuk sintentiknya. Vitamin inipun berguna pula untuk
mencegah kerusakan-kerusakan pada pembuluh darah akibat usia tua. Jadi perlu
bagi yang telah berusia lanjut untuk menghambat penurunan penampilannya.
e. Vitamin D dan Vitamin K
Vitamin D dan vitamin K, menurut hasil penelitian ternyata
tidak mempunyai pengaruh pada kapasitas penampilan. Dari hasil penelitian itu
ternyata pula bahwa kapasitas penampilan tidak tergantung dari hanya satu macam
vitamin saja tetapi dari kerjasama dari berbagai macam vitamin, terutama
vitamin-vitamin A, BV B2, B6, C dan E, dalam suatu jumlah tertentu.
Dosis yang berlebihan untuk vitamin yang larut dalam lemak
akan menganggu perimbangan vitamin di dalam tubuh. Ini akhirnya akan mengurangi
kapasitas penampilan. Jadi vitamin yang diberikan dalam bentuk multivitamin
untuk latihan olahraga yang khas lebih baik daripada satu macam vitamin saja
dalam dosis tinggi.
Catatan : Meningkatnya kebutuhan
tubuh akan vitamin tidak saja terjadi pada kerja fisik yang berat (olahraga)
tetapi juga terjadi pada masa pertumbuhan, hamil, menyusui, haid, stres dan
pada penyakit-penyakit yang disertai peningkatan metabolisme.
f. Meneral-Mineral:
Kalsium:
Mineral ini merupakan bahan terbanyak pada tulang dan gigi,
dan juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam memacu aktivitas
neuromuskuler (saraf otot). Memompanya jantung dan paruparu Anda, lengan dan
kaki, semuanya tergantung pada kalsium dan magnesium. Melalui proses
elektrokemis yang kompleks, kalsium memacu kontraksi otot, sedang magnesium
menyebabkan otot mengendor. Sumber kalsium yang baik antara lain adalah: susu,
keju dan selada.
Fosfor:
Setelah kalsium, mineral ini juga banyak terdapat di dalam
badan. Berperan pada hampir semua kegiatan reaksi metabol isme, term asuk
penggunaan karbohidrat, lemak dan protein untuk pertumbuhan. Juga memelihara
dan memperbaiki sel-sel. Senyawa dari fosfor, Adenosine Triphosphate (ATP),
sangat penting artinya dalam perubahan glikogen menjadi energi dan juga pada
kontraksi otot. Makanan yang banyak mengandung protein juga banyak mengandung
fosfor.
Magnesium:
Menurut penelitian Dr. Kenneth Cooper, magnesium mudah
terbawa oleh keringat pada waktu latihan olahraga. Keluarnya magnesium dari
badan menyebabkan rasa capai atau lelah, mesipun pada atlet yang kondisinya
baik sekali. Kekurangan magnesium dapat menyebabkan spasme otot, kejang dan
tremor (bergetar). Sumber magnesium yang baik antara lain: Sayuran yang hijau,
kedelai, jagung, apel, biji-bijian dan kacang-kacangan yang mentah.
Sodium dan Potassium (Na
& K)
Kedua mineral yang penting ini menciptakan suatu perimbangan
elektrokemis di dalam dan di luar sel-sel yang memungkinkan terjadinya
transmisi dari impuls sistema saraf. Aktivitas otot sangat tergantung pada
perimbangan yang baik. Kekurangan mineral ini dapat menyebabkan kejang-kejang
dan melemahnya aktivitas otot. Penggantian hilangnya potassium melalui keringat
lebih penting dari pada penggantian sodium bagi para atlet, sebab hampir setiap
bahan makanan alamiah mengandung sodium. Potassium terdapat pada sayur-sayuran
yang hijau,pisang, jaruk, buah-buahan yang dikeringkan dan lain-lainnya.
Zat Besi:
Zat besi adalah komponen yang esensial dari haemoglobin.
Haemoglobin terdapat dalam butir darah merah dan berfungsi sebagai pengangkut
oksigen ke jaringan-jaringan. Zat Besi juga merupakan bagian dari myoglobin,
suatu substansi yang terdapat di otot-otot yang menyimpan oksigen (O)untuk
reaksi kimia yang terjadi pada kontraksi otot. Zat besi ini terutama sangat
penting artinya pada wanita, dan juga untuk semua atlet dalam olahraga daya
tahan (endurance).
Dari penelitan-penelitian ternyata, kebanyakan para atlet
wanita dan sebagian atlet pria mengalami kekurangan zat besi yang nonanemik,
sehingga sukar untuk memperbaiki penampilannya. Para pelari nampaknya kurang
efisien mengabsorbasi zat besi dari makanannya. Apalagi, zat besi mudah hilang
melalui keringat. Gejala dari kekurangan zat besi ini adalah cepat lelah dan
lambat masa pemulihannya. Kopi dan teh, yang biasanya dihidangkan setelah
selesai makan, ternyata mengurangi obsorbsi zat besi. Sumber zat besi antara
lain: hati, tiram, kismis dan lain-lainnya.
Seng (Zn):
Adalah mineral esensial, yang banyak berperan pada pencernaan
dan metabolisme. Penggunaan vitamin A dan B kompleks di dalam b dan sangat
tergantung pada adanya persediaan Zn. Juga sangat penting pada pertumbuhan sel
dan penyembuhan. Sumber yang baik dari Zn adalah telur dan tiram.
8. Doping:
Kata doping berasal dari kata Inggris dope yang
sebenarnya berarti buah kental, tetapi dalam bahasa
sehari-hari diartikan sebagai obat pemabuk atau obat penggalak. Komite
Menteri-manteri Dewan Eropa dalam tahun 1967 menyusun istilah doping dalam
olahraga: "Doping ialah pernberian kepada seseorang, bahan-bahan yang
asing bagi organisme maupun bahan-bahan fisiologik dalam jumlah abnormal atau
melalui jalan abnormal atau pemakaian bahan tersebut oleh seseorang dengan cara
apapun yang bertujuan tunggal untuk secara buatan dan tidak jujur mempengaruhi
prestasinya pada keikutsertaannya dalam suatu pertandingan".
Kemudian ada yang memakai doping darah, yaitu
pemberian darah sendiri yang diambil beberapa minggu sebelum bertanding dengan
maksud meningkatkan daya darah untuk mengangkut oksigen (O). Cara baru ini juga
telah dilarang oleh Konite Olimpiade Internasional (IOC).
Pada prinsipnya
obat-obat yang dipakai doping dapat merugikan para olahragawan kuena
mempengaruhi fungsi tubuh secara tidak menguntungkan dan dalam hal olahraga
yang memerlukan ketahanan, obat itu menekan rasa nyeri dan capai yang karena
merupakan isyarat peringatan alamiah, dan berfungsi sebagai pelindung. Dengan
demikian organ-organ dan fungsi-fungsinya (jantung, peredaran darah, suhu
tubuh, susunan saraf pusat, jaringan otot) mungkin mengalami beban yang tidak
layak dan atau menjadi tidak teratur dan mungkin timbul bahaya terhadap
kesehatan.
Adapun olahraga yang membutuhkan kekuatan adalah
angkat besi dan beberapa nomor atletit seperti tolak peluru, lempar cakram,
lempar lembing dan lain-lain. Dan untuk menambah kekuatan secara buatan, para
olahragawan macam ini umumnya memakai steroid anabolik.
Dengan demikian jelas bahwa penggunaan doping
kerugiannya lebih banyak daripada keuntungannya, bahkan dapat membahayakan jiwa
pemakai. Yang lebih penting lagi dari semua itu, dengan menggunakan doping
berarti sifat sportivitas yang diperlukan dalam olahraga hilang. Oleh karena
itu, sudah seharusnya kalau penggunaan doping dilarang.
REFERENSI
1. Anderson
B., (1980),
Stretching, USA: Shelter Publication Colifortua.
2. Mirkin G.,
(1984), The Sport Midicive Book;
USA: Little, Brown and Company Boston.
3. Moeloek D.,TjokronegoroA.,
Kesehatan Dan Olahraga, Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
4. Sumasardjuno.
S., (1986), Pengetahuan
Praktis Kesehatan Dalam Olahraga, Jakarta: P.T. Gramedia.
5. ----------------------,
(1987), Petunjuk Praktis Kesehatan Olahraga,
Jakarta. Pustaka KGU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar