Selasa, 08 Oktober 2013

JURNAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (dimuat dalam junal ilmiah P4TK Penjas BK Bogor bulan Sept 2013 Vol 1)




PENINGKATAN PEMBELAJARAN SERVIS ATAS
BOLA VOLI  MELALUI PENDEKATAN “ARIES” PADA SISWA KELAS X-8 SMAN 1 YOGYAKARTA


 Aris Priyanto *


Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran servis atas bolavoli melalui pendekatan Aktif learning, Realistic, Inovatif, Efektif dan Smile-Menyenangkan (ARIES) pada siswa kelas X-8 SMAN 1 Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari siklus I dan siklus II. Subyek penelitian adalah siswa kelas X-8 SMAN 1 Yogyakarta yang berjumlah 32 siswa. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan observasi, angket, dan tes hasil belajar servis atas bolavoli. Teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif.
Dari hasil penelitian diketahui setiap siklus, menunjukkan bahwa hasil observasi, angket dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran servis atas bolavoli selalu ada peningkatan yang baik. Besarnya persentase yaitu peningkatan awal pertemuan sebelum diberi tindakan ke siklus 1 terjadi peningkatan 26,49 %, peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 14,04 %, dan peningkatan dari awal sampai ke siklus II sebesar 44,4 %. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil rata-rata (mean) yaitu sebelum diberi “ARIES” diperoleh rata-rata 53,17, pada siklus I diperoleh 67,29 dan pada siklus II diperoleh 76,71.

Kata Kunci : Servis Atas Bolavoli, Pendekatan “ARIES”



*Aris Priyanto Guru SMAN 1 Yogyakarta

Sesuai dengan SK-KD, dalam pemetaan materi pembelajaran Penjasorkes di SMAN 1 Yogyakarta, permainan bolavoli diberikan pada siswa kelas X semester 1, dengan pokok bahasan servis tangan atas. Permainan bolavoli merupakan aktivitas kelompok, kemampuan suatu regu bolavoli ditentukan oleh keterampilan teknik dasar yang dimiliki oleh setiap anggota regu dalam melakukan fungsinya masing-masing. Seperti dalam cabang olahraga lainnya, kunci keberhasilan untuk menjadi seorang pemain yang baik adalah dengan mempelajari teknik permainan yang benar sejak dini.
Agar standar kompetensi pembelajaran servis atas dapat terlaksana sesuai dengan pedoman, maksud dan juga tujuan sebagaimana yang ada dalam kompetensi dasar, maka guru pendidikan jasmani harus mampu membuat pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Untuk itu perlu adanya pendekatan, variasi maupun modifikasi dalam pembelajaran. Salah satu pendekatan yang disesuaikan dengan perkembangan dan karakteristik anak SMA yang sedang mencari jati diri, suka tantangan dan suka bermain dengan tidak melupakan tujuan dari pembelajaran adalah melalui pendekatan pembelajaran Aktive learning, Realistic, Inovatif, Efektif, Smile (ARIES).
Bertolak dari hal tersebut maka peneliti menggunakan pendekatan ARIES dalam pembelajaran servis atas, karena pendekatan ini dirasa sangat mudah, murah, menyenangkan dan ringan untuk dipelajari. Sehingga peneliti merasa dengan pendekatan ini akan dapat lebih efisien dalam upaya meningkatkan pembelajaran servis atas bolavoli. Selain itu, pendekatan ARIES belum pernah digunakan dalam pembelajaran servis atas di SMAN 1 Yogyakarta dan juga belum pernah digunakan untuk meneliti peningkatan hasil pembelajaran servis atas siswa kelas X, khususnya untuk siswa kelas X-8 SMAN 1 Yogyakarta. Maka dengan pendekatan ARIES tersebut akan memberikan kesempatan siswa untuk mengoreksi kesalahan yang telah dilakukan dalam melakukan servis atas bolavoli.
            Menurut Rombepajung (1988: 25) pembelajaran adalah pemerolehan suatu mata pelajaran atau pemerolehan suatu keterampilan melalui pelajaran, pengalaman atau pengajaran.
Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pembelajaran. Dalam pembelajaran guru harus memahami materi pelajaran yang diajarkan sebagai suatu pelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan memahami barbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan perencaan pengajaran yang matang oleh guru. Oleh sebab itu diperlukan adanya teori pembelajaran yang akan menjelaskan asas-asas untuk merancang pembelajaran yang efektif di kelas.
Menurut M. Yunus (1992:1) bahwa permainan bolavoli pada dasarnya adalah permainan tim atau regu, sebagai aturan dasar, bola boleh dipantulkan dengan seluruh anggota badan. Aturan dasar lainnya, bola boleh dimainkan/dipantulkan dengan temannya secara bergantian tiga kali berturut-turut sebelum di seberangkan ke daerah lawan. Pada awalnya ide dasar permainan bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan melewati suatu rintangan berupa tali atau net dan berusaha memenangkan permainan dengan mematikan bola itu di daerah lawan. Memvoli artinya memainkan/memantulkan bola sebelum bola jatuh atau sebelum menyentuh lantai. Saat ini permainan bola voli yang digunakan sudah mengacu pada peraturan internasional, bahwa permainan bola voli adalah olahraga beregu, dimainkan dua regu disetiap lapangan dengan dipisahkan oleh net. Tujuan dari permainan ini adalah melewatkan bola di atas net agar dapat jatuh menyentuh lantai daerah lawan dan mencegah agar bola yang sama (dilewatkan) tidak tersentuh lantai dalam lapangan sendiri. Di setiap regu bola dapat dimainkan tiga kali pantulan untuk dikembalikan bola itu (kecuali dalam perkenaan bendungan). Permainan bola di udara (rally) berlangsung secara teratur sampai bola tersebut tersentuh lantai atau bola keluar atau satu regu mengembalikan bola secara sempurna dan pukulan bola oleh server melewati di atas net ke daerah lawan.
Service atas atau sering disebut overhead floater merupakan salah satu servis yang ada dalam permainan bola voli. Menurut Viera (2000:27) overhead floater adalah pukulan mengambang, karena bola yang dipukul bergerak ke kiri ke kanan dan ke atas ke bawah pada saat melintasi net. Hal ini terjadi karena bola dipukul tanpa berputar.
Menurut Viera (2000:31), cara melakukan servis atas ada tiga tahapan yaitu:
a.     Persiapan: 1) Kaki dalam posisi melangkah dengan santai, 2) Berat badan terbagi seimbang, 3) Bahu sejajar, 4) Kaki dan tangan yang tidak memukul berada di depan, 5) Gunakan telapak tangan terbuka, 6) Pandangan ke arah bola
b.    Eksekusi: 1) Pukul bola di depan bahu lengan yang memukul, 2) Pukul bola tanpa atau dengan sedikit spin, 3) Pukul bola dengan satu tangan, 4) Pukul bola dengan dengan kekuatan tangan, 5) Ayunkan lengan ke bawah dengan siku ke atas,6) Letakkan tangan di dekat telinga, 7) Pukul bola dengan tumit telapak tangan terbuka, 8) Pertahankan lengan dengan posisi menjangkau sejauh mungkin, 9)  Awasi bola pada saat hendak memukul, 10) Pindahkan berat badan ke depan
c.     Gerak lanjutan: 1) Teruskan pemindahan berat badan ke depan, 2)  Jatuhkan lengan dengan perlahan sebagai lanjutan, 3) Bergerak melangkah ke lapangan
Description: IMG_0001.jpg
Gambar 1. Teknik Servis Atas (PP.PBVSI, 1995:81)
Pendekatan ARIES bertujuan untuk menciptakan suatu lingkungan belajar yang lebih melengkapi siswa dengan keterampilan-keterampilan, pengetahuan dan sikap bagi kehidupan kelak. Aktif diartikan siswa maupun guru berinteraksi untuk menunjang pembelajaran anak didik. Dengan memberikan kesempatan siswa aktif akan mendorong kreativitas siswa dalam belajar agar mampu memecahkan masalah terutama dalam latihan servis atas.
Realistic diartikan memahami kemampuan siswa, mengoptimalkan alat dan fasilitas yang ada, memanfaatkan teknologi dan guru yang ada. Inovatif diartikan guru memberikan variasi dalam kegiatan belajar mengajar dan membuat alat bantu belajar, bahkan menciptakan teknik-teknik mengajar tertentu sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan tujuan belajarnya. Efektif yang diartikan sebagai ketercapaian suatu tujuan (kompetensi) merupakan pijakan utama suatu rancangan pembelajaran.
Smile-Menyenangkan diartikan sebagai suasana belajar mengajar yang “hidup”, semarak, terkondisi untuk terus berlanjut, ekspresif dan mendorong pemusatan perhatian siswa terhadap belajar. Agar menyenangkan diperlukan afirmasi (penguatan/penegasan), memberi pengakuan dan merayakan kerja kerasnya dengan tepuk tangan, poster umum, catatan pribadi atau saling menghargai. Kegiatan belajar yang aktif, kreatif dan menyenangkan harus tetap bersandar pada tujuan atau kompetensi yang akan dicapai.
Dari pengertian ARIES di atas dapat disimpulkan bahwa jika suasana belajar yang aktif, realistic, inovatif, efektif dan smile-menyenangkan terjadi, maka akan mendorong siswa untuk menyenangi dan memotivasi mereka untuk terus belajar. Berdasarkan hal tersebut, untuk membuat siswa menyenangi pembelajaran maka guru harus membuat suasana yang menyenangkan dalam dalam pembelajaran servis atas siswa kelas X-8 SMAN 1 Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kemmis dan Taggart yang mempunyai desain penelitian sebagai berikut :
Gambar 2.       Model Penelitian Kemmis dan Taggart (Kusumah dan Dwitagama, 2009:25)
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Yogyakarta Semester I tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian yang dilaksanakan dalam dua siklus ini akan mengaplikasikan pembelajaran dengan pokok permasalahan bagaimana cara meningkatkan pembelajaran penguasaan teknik dasar servis atas dengan menggunakan pendekatan ARIES.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X-8 SMAN 1 Yogyakarta dengan jumlah siswa 32. Penelitian ini dilaksanakan oleh tiga orang guru pendidikan jasmani yaitu dua orang mitra peneliti dalam hal berperan sebagai observer atau pengamat selama pembelajaran berlangsung.
Variabel dalam penelitian ini adalah peningkatan pembelajaran servis atas melalui Pendekatan Aktif learning, Realistic, Inovatif, Efektif dan Smile-Menyenangkan (ARIES), yaitu suatu pembelajaran servis atas melalui pendekatan ARIES yang dilakukan dalam bentuk bermain serta kompetisi yang diukur melalui pengamatan dan angket terhadap siswa.
Pendekatan ARIES dalam pembelajaran adalah guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa yang menyenangkan, sehingga siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran, serta mengutamakan kreatifitas guru dalam menyampaikan pembelajaran dan efektivitas pembelajaran yang diberikan siswa sehingga hasil pembelajaran dan tujuan dari pembelajaran tercapai. Diharapkan dengan pembelajaran tersebut dapat mencapai tujuan akhir dari pembelajaran yaitu peningkatan pembelajaran servis atas dengan adanya perubahan yang positif.

Dalam penelitian ini menggunakan model yang didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah satu putaran siklus, komponen tersebut yaitu (Pardjono, dkk, 2007:32-30):
1.     Perencanaan atau Planning, yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
2.     Tindakan atau Acting, yang implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yakni mengenakan tindakan di kelas.
3.     Pengamatan atau Observasing, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamatan.
4.     Refleksi atau Reflekting, yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi.
Hubungan dari empat komponen tersebut menunjukkan satu putaran siklus atau kegiatan berkelanjutan. Adapun penjelasan lebih rinci persiklus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.     Siklus I
a.     Perencanaan: Penentuan waktu tindakan kelas, Penentuan tindakan yang akan diberikan (game dan materi), Membuat RP (Rencana Pembelajaran), Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, Mempersiapkan lembar pengamatan dan petunjuk kegiatan
b.    Pelaksanaan
1)     Pendahuluan: Siswa dibariskan, dihitung, dipimpin berdoa. Apersepsi. Memberikan contoh-contoh pemanasan dan mengawasi
2)     Kegiatan Inti
a)     Pertemua Pertama Permainan 1: Memukul bola yang digantungkan Description: G:\skripsi pak wahyu beres\gambar 1.jpg
Gambar 3. Memukul Bola yang Digantung
Tujuan latihan permainan pertama adalah untuk pembelajaran gerakan tangan memukul bola pada servis atas.
b)    Pertemuan Pertama Permainan 2: Menjatuhkan kotak kardus
          Description: IMG_0002.jpg
Gambar 4. Menjatuhkan kotak kardus (Djumidar, 2004:130)
Tujuan untuk pembelajaran ayunan tangan dalam pengenalan servis atas.
c)     Pertemuan Kedua Permainan 1:  Permainan “Ikuti Bola”  Description: IMG_0003.jpg
Gambar 5. Ikuti bola (Djumidar, 2004:158)
Tujuan untuk melatih gerakan perkenaan pukulan servis atas dan membiasakan mengikuti arah bola setelah memukul.
d)    Pertemuan Kedua Permainan 2: Permainan servis atas
Description: IMG_0004.jpg
Gambar 6. Permainan servis atas (Djumidar, 2004:160)
Tujuan mempersiapkan siswa mampu memukul bola voli melewati net.
e)     Teknik Servis Atas menggunakan bola mengenai sasaran net.
Description: IMG_0004.jpg
Gambar 7. Teknik Servis Atas (PP.PBVSI, 1995:81)
Masing-masing siswa dalam setiap kelompok melakukan pukulan servis atas sebanyak lima kali dengan sasaran mengenai net seperti pada gambar 4 dan setiap pukulan sah mengenai sasaran diberi nilai 2.
Description: IMG_0005.jpg
Gambar 8. Kenakan sasaran net
Tujuan teknik tahap ini agar siswa mampu dan berani melakukan pukulan servis atas dengan benar, lurus dan tepat pada sasaran.
3)     Penutup: Siswa dibariskan, dihitung, evaluasi, berdo’a dan dibubarkan.
c.     Pengamatan: Pengamatan pelaksanaan pembelajaran pada waktu pelaksanaan kegiatan. Pengisian lembar observasi. Mendokumentasikan pembelajaran.
d.    Refleksi: Setelah pelaksanaan PTK selesai peneliti mengamati hasil yang telah disusun dan menganalisa data yang telah diperoleh dari lembar observasi, masukan dari teman sejawat (critical friend). Refleksi ini dilakukan untuk menilai tindakan yang akan diberikan. Selanjutnya mengadakan evaluasi tentang PTK, dengan cara diskusi tentang masalah yang muncul dalam pembelajaran.
2.     Siklus II
a.     Perencanaan: Berdiskusi dengan teman sejawat dan guru penjas mengenai pembelajaran yang akan diberikan dalam siklus II. Penentuan tindakan yang akan diberikan (game dan materi). Membuat RP (Rencana Pembelajaran). Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Mempersiapkan lembar pengamatan dan petunjuk kegiatan.
b.    Pelaksanaan
1)     Pendahuluan: Siswa dibariskan, dihitung, dipimpin berdoa. Apersepsi. Memberikan contoh-contoh pemanasan dan mengawasi
2)     Kegiatan inti
Description: C:\Documents and Settings\user\My Documents\My Pictures\MP Navigator EX\2012_01_07\IMG.jpg
Gambar 9. Melempar bola (Djumidar, 2004:160)
Tujuan latihan permainan pertama adalah untuk pembelajaran gerakan tangan melambungkan bola pada servis atas.
a)     Permainan kedua
Description: IMG_0006.jpg
Gambar 10. Permainan servis atas (Djumidar, 2004:160)
Tujuan dari permainan ini adalah untuk memberikan rasa senang, percaya diri, keberanian dan bersaing dalam penguasaan servis atas dan supaya siswa membiasakan diri terhadap bola dan lapangan permainan.
b)    Teknik servis atas menggunakan bola voli.
Masing-masing siswa dalam setiap kelompok melakukan pukulan servis atas sebanyak lima kali dengan sasaran mengenai net seperti pada gambar 4 dan setiap pukulan sah mengenai sasaran diberi nilai 2.
Tujuan teknik tahap ini siswa biar mampu dan berani melakukan pukulan servis atas dengan benar, lurus dan tepat pada sasaran.
3)     Penutup
Siswa dibariskan, dihitung, evaluasi, berdoa dan dibubarkan
c.     Pengamatan
1)     Pengamatan pelaksanaan pembelajaran pada waktu pelaksanaan kegiatan
2)     Pengisian lembar observasi
d.    Refleksi
Refleksi siklus II digunakan untuk membedakan hasil siklus I dengan siklus II, hal ini kaitannya dengan partisipasi siswa, selain itu juga mengetahui hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran dilakukan tes unjuk kerja, sedangkan partisipasi siswa dengan lembar pengamatan (angket) yang diberikan kepada siswa.
Data yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas ini berupa catatan tentang hasil amatan. Hasil amatan tersebut dikumpulkan melalui pengamatan (data observasi), lembar angket dan hasil tes siswa. Pengisian angket dilakukan untuk menilai pembelajaran yang diberikan siswa. Pengisian angket terhadap siswa dilaksanakan pada akhir siklus, setelah tindakan selesai.
Data dalam penelitian ini berupa data-data dalam bentuk lembar observasi dan tes hasil belajar: 1. Analisis data hasil tes siswa 2. Hasil tes yang dilaksanakan pada akhir pertemuan dihitung nilai rata-rata, kemudian dikategorikan dalam batas-batas penilaian yang didasarkan pada ketuntasan siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan 3. Analisis data lembar observasi dan angket. Hasil observasi dan angket yang dilaksanakan pada akhir pertemuan atau pada waktu akhir pembelajaran siklus, kemudian data disajikan secara deskriptif pada hasil penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Yogyakarta. Perlakukan tindakan kelas siklus I dilaksanakan 06 dan 13 September 2012, siklus II tanggal 20 dan 27 September 2012. Pengambilan data siklus I dilaksanakan pada tanggal 13 September 2012 dan siklus II pada tanggal 27 September 2012. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-8 SMAN 1 Yogyakarta yang berjumlah  32 anak.
Hasil penelitian diawali dengan peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran pendidikan jasmani servis atas bolavoli pada siswa kelas X-8 SMAN 1 Yogyakarta, dalam observasi tersebut ditemukan bahwa hasil proses pembelajaran dalam bentuk kwantitatif masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan juga ketuntasan secara klasikal. Berdasarkan hasil nilai awal siswa hanya 25 % (8 anak) dari 32 anak yang memperoleh ketuntasan minimal dalam pembelajaran servis atas.
Untuk mengatasi hal tersebut selanjutnya peneliti melakukan upaya peningkatan pembelajaran servis atas bolavoli dengan pendekatan ARIES pada siswa siswa kelas X-8 SMAN 1 Yogyakarta yang dilakukan 2 siklus dengan 2 kali pertemuan setiap siklusnya. Pada akhir setiap pertemuan selalu dilakukan evaluasi pembelajaran servis atas bolavoli
Secara keseluruhan untuk peningkatan nilai hasil pembelajaran servis atas bolavoli dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
Gambar 11. Diagram nilai rata-rata siswa tiap pertemuan
Tabel 1. Ringkasan Hasil Pembelajaran
Pelaksanaan
Nilai
Peningkatan (%)
Awal
56,94
-
Awal - Siklus 1
74,54
26,93
Siklus 1 - Siklus 2
81,48
10,65
Awal – Siklus 2
81,48
40,45

Berdasarkan hasil tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa dari awal pertemuan sebelum diberi tindakan ke siklus 1 terjadi peningkatan sebesar 26,93 %, peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 10,65 %, dan peningkatan dari awal sampai ke siklus II sebesar 40,45 %.


KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Berdasarkan penelitian dan hasil analisis yang telah dilakukan oleh kolabolator dan peneliti diperoleh kesimpulan bahwa besarnya peningkatan yaitu awal pertemuan sebelum diberi tindakan ke siklus 1 terjadi peningkatan 26,93 %, peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 10,65 %, dan peningkatan dari awal sampai ke siklus II sebesar 40,45 %. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil rata-rata (mean) yaitu sebelum diberi pendekatan ARIES diperoleh rata-rata 56,94, pada siklus I diperoleh 72,32 dan pada siklus II diperoleh 79,98.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa servis atas bolavoli siswa kelas X-8 SMAN 1 Yogyakarta mengalami peningkatan, sehingga sebagai guru untuk meningkatkan proses pembelajaran yang baik perlu memberikan variasi pembelajaran (metode, strategi, atau pendekatan pembelajaran) agar hasil pembelajaran siswa meningkat dan siswa tertarik atau menyenangi olahraga yang diajarkan guru.

DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, N, dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matermatika SD. Jakarta: Ditjen Pendidikan Tinggi.
Anni, Catharina Tri, dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES
Beutelstahl, Dieter. 2007. Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: Pionir Jaya
Depdiknas. 2007. Naskah Akademik Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: BPP Pusat Kurikulum.
Djumidar, Mochammad. 2004. Gerakan-Gerakan Dasar Atletik Dalam Bermain. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Krismanto, Al. 2003. “Beberapa Teknik, Model dan Strategi Dalam Pembelajaran Matematika”. Makalah. Disampaikan dalam rangka pelatihan pengembangan SMU 20 Juli s.d. 10 Agustus 2003. Depdiknas, Ditjen Dikdasmen PPG Yogyakarta.
Moch. Slamet. 2008. Panduan Pengajaran Mikro Tahun 2008. UNY: UPPL.
Pardjono, dkk. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Lemlit Universitas Negeri Yogyakarta.
Program MBE. 2006. Asyik Belajar dengan PAKEM: Matematika. Jakarta: Program MBE bekerjasama dengan USAID.
PP. PBVSI. 1995. Jenis-jenis Permainan Bola Voli. Jakarta: PBVSI.
Rukmana, Kamil. 1990. Minivoli. Jakarta: PBVSI.
Tim Pengembang KBK Penjas. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pelajaran: Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas.
Viera, Barbara L. 2000. Bola Voli (Tingkat Pemula) diterjemahkan oleh Monti. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


3 komentar: