GOAL SETTING
Oleh . Aris priyanto
A.
Pendahuluan
Otot dan saraf merupakan organ-organ yang menyusun tubuh kita. Keduanya
dihubungkan ke pusat koordinasi kita yaitu otak. Otak yang kita punyai dapat
digunakan atau dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga kita dapat mengontrol tubuh
kita dan akan menghasilkan prestasi yang optimal.
Ada 2 pendekatan atau cara yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan kerja
otak kita:
a.
Pendekatan
tiga pokok psikologi olahraga:
·
Goal
Setting
·
Imagery dan Simulation
·
Flow dan Flow Control
b.
Pendekatan
penggunaan alat untuk efek yang maksimal.
B.
Goal Setting
Goal setting adalah
sebuah teknik atau penyelesaian untuk mengatur tujuan dan target hidup sehingga
dapat memberikan kekuatan dalam kehidupan kita. Hidup pun akan terarah sesuai
pilihan kita. Goal setting juga memberikan penglihatan jangka panjang
dan motivasi jangka pendek sehingga dapat membantu kita mengolah sumber daya
yang kita miliki untuk menatap masa depan menjadi sebuah kenyataan.
Selain hal di atas, dengan menyetting tujuan hidup, maka kita akan
memperoleh:
a.
Mencapai
kesuksesan
b.
Meningkatkan
prestasi
c.
Meningkatkan
motivasi dalam pencapaian sukses
d.
Meningakatkan
rasa bangga dan puas dalam penyelesaian tugas
e.
Meningkatkan
rasa percaya diri
f.
Dapat
menghilangkan kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan perasaan tidak gembira
Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Damon Burton pada tahun
1983, menunjukkan bahwa orang-orang yang menggunakan goal setting secara
efektif:
a.
Jarang
menderita stress dan rasa khawatir atau cemas
b.
Bisa
berkonsentrasi lebih baik
c.
Lebih
percaya diri
d.
Melakukan
tugas dengan lebih baik
e.
Selalu
tampil gembira dan puas
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi usaha langsung pencapaian target
adalah:
a.
Kesulitan
target adalah tingkat kesulitan untuk pencapaian target.
b.
Komitmen
target adalah kondisi dimana seseorang tertarik untuk mencapai targetnya. Hal
tersebut dipengaruhi antara lain oleh:
·
Pentingnya
hasil target yang diharapkan untuk dicapai.
·
Rasa
percaya diri – seseorang akan merasa dirinya dapat mencapai target itu dengan
baik.
·
Komitmen
pada yang lain – dengan berjanji dapat meningkatkan komitmen.
c.
Ketegasan
target berarti target harus relative jelas dan mengena.
d.
Penerimaan
target adalah kondisi dimana seseorang menyetujui target-targetnya.
Sebuah cara yang menjadikan target kita lebih kuat adalah dengan penggunaan
hafalan SMART, yaitu:
S – Specific –
target bersifat spesifik.
M – Measurable –
target dapat diukur.
A – Attainable
– target dapat dicapai.
R – Relevant –
target yang satu dengan yang berhubungan.
T – Time bound
– membatasi waktu yang digunakan untuk mencapai target.
C.
Setting Goals secara Efektif
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk setting goal secara efektif:
a.
Pernyataan
yang positif.
Menyatakan tujuan kita secara positif, misal pernyataan "Kerjakan
tugas ini dengan baik" akan menjadi goal yang lebih baik baik
daripada pernyataan "Jangan membuat kesalahan yang bodoh".
b.
Cermatlah.
Jika kita menyetting tujuan dengan tepat dengan memberikan tanggal dan
waktu maka kita dapat mengukur tugas yang akan kita kerjakan, sehingga kita
akan mendapat kepuasaan dalam pengerjaannya.
c.
Atur
sesuai prioritas.
Jika kita mempunyai beberapa tujuan atau goal, maka urutkan sesuai
prioritas yang utama. Hal tersebut dapat membantu mengarahkan kita untuk fokus
pada tujuan yang terpenting.
d.
Buat
daftar tujuan-tujuan kita.
Hal tersebut untuk menghindari kebingungan.
e.
Pastikan
kerjakan tujuan kita dengan segera.
Beberapa poin penting lainnya:
a.
Atur proses
kegiatan sebaik mungkin, jangan tertuju pada hasilnya
b.
Atur
target (goal) secara spesifik.
c.
Atur
target (goal) yang realistis atau nyata.
D.
Menyetting Target Terlalu Rendah
Target hidup yang rendah biasanya karena:
a.
Takut
akan kegagalan.
Takut akan gagal dan tidak berani mengambil resiko target hidup yang tinggi
seharusnya tidak perlu, sebab dengan aplikasi goal setting semestinya
percaya diri akan meningkat dan membantu kita utnu berani mengambil resiko yang
lebih.
b.
Menganggap
target itu terlalu mudah (meremehkan)
Hal itu dapat terjadi karena kita kurang mempersiapkan diri untuk bekerja
keras, sehingga kita merasa tidak siap untuk mencapai sebuah kesuksesan.
E.
Menyetting Target dalam Level yang Tepat
Menyetting target secara benar adalah sebuah ketrampilan yang diperoleh
dari praktek langsung dan itu tidak semudah yang kita bayangkan.
Kita memang harus menyetting target kita sehingga target-target tersebut
tidak akan lepas atau terlupakan, tetapi tidak akan ada orang yang serius dalam
mencapai target yang mereka anggap tidak realistis. Bagaimanapun juga, target
yang tidak realistis adalah target yang salah. Target yang salah itu dapat
diubah dengan perbandingan yang lebih realistis.
F.
Keadaan dimana Goal Setting Tidak Benar
Setting target dapat berlaku salah, antara lain karena:
a.
Lebih
mementingkan hasil target daripada proses pencapaiannya.
b.
Target
yang dibuat dapat menjadi target yang tidak realistis.
c.
Target
diatur dengan level rendah sehingga tidak akan timbul tantangan untuk mencapai
kesuksesan target.
d.
Pengaturan
target tidak sistematis.
e.
Terlalu
banyak target yang tidak diprioritaskan terlebih dahulu.
Jika target yang kita tetapkan tidak benar, kita tidak hanya kehilangan
manfaat namun seluruh prosesnya juga tidak akan berjalan dengan baik.
G.
Pencapaian Target Gagal
Ketika kita mengalami kegagalan dalam pencapaian target, pastikan kita
mengambil pelajaran dari kegagalan tersebut.
Kegagalan itu sendiri mungkin disebabkan oleh:
a.
Usaha
kita belum maksimal
b.
Teknik
pencapaian target salah dan perlu diatur ulang.
c.
Target
yang kita tentukan tidak realistis atau nyata.
Maka kita harus mengatur ulang target kita dan bangun kembali stamina kita
untuk ketrampilan mencapai sukses yang baru.
H.
Pencapaian Target Berhasil
Ketika kita berhasil mencapai target kita, maka kita harus melanjutkan ke
target-target selanjutnya:
a.
Jika
target kita mudah tercapai, buatlah target selanjutnya lebih tinggi.
b.
Jika
pencapaian target tidak terlalu bersemangat, buatlah target selanjutnya sedikit
lebih mudah.
c.
Jika
kita memperolah sebuah pelajaran yang dapat membuat kita mengubah target yang
belum terselesaikan, maka lakukanlah.
d.
Jika
dalam pencapaian target ketrampilan kita kurang, maka atur lagi target kita
untuk ketrampilan yang sesuai.
Ingatlah jika tartget kita akan berubah sesuai kedewasaan kita, aturlah
target secara tepat sesuai perkembangan personality kita. Goal
setting adalah pelayan kita, bukan pemimpin kita. Pencapaian target
seharusnya dapat memberikan sebuah kepuasan dan kesuksesan.
I.
Kesimpulan
Goal setting merupakan
sebuah metode penting dalam:
a.
Keputusan
mengenai seberapa penting kesuksesan bagi kita.
b.
Memotivasi
diri kita untuk mencapai sukses.
c.
Membangun
rasa percaya diri kita.
Kita bisa menyetting target secara efektif, antara lain dengan:
a.
Ungkapkan
target secara positif.
b.
Tegaskan
target kita dengan tepat.
c.
Prioritaskan
target yang terpenting.
d.
Tulis
atau buatlah daftar target yang telah ditentukan.
e.
Pastikan
kita mengatur target kita dengan baik, tidak terlalu sulit, tidak terlalu
mudah.
f.
Jangan
mementingkan hasil target, namun lihatlah prosesnya.
Kegagalan dalam pencapaian target merupakan sebuah teknik untuk mengasah
ketrampilan kita menjadi lebih baik dan belajar tidak mengulangi kesalahan
dalam pencapaian target berikutnya.
Daftar Pustaka
http://www.psychwww.com/mtsite/pggoalst.html (diakses tanggal 31 Maret 2009 jam 11.20)
http://www.goalsettingforstudents.com/ (diakses tanggal 31 Maret 2009 jam 11.23)
http://www.psychwww.com/mtsite/pgdcgoal.html (diakses tanggal 31 Maret 2009 jam 11.25)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar